Minggu, 17 Juni 2012

Yuk, Hitung Kalori Makanan Padang, Oriental dan Fast Food

Makanan enak sebenarnya tak perlu dihindari. Yang penting, makanan tersebut dikonsumsi sesekali saja. Jika mengonsumsinya berlebihan, barulah makanan tersebut akan merugikan kesehatan.
Di Indonesia, makanan enak sangat mudah ditemukan. Tak sedikit yang menganggap aneka makanan ini sebagai makanan favorit, dan mengaku sulit menghilangkannya dari menu makan sehari-hari. Agar kita tetap bisa menikmatinya tanpa takut kelebihan kalori dan lemak, simak berbagai saran dan trik yang diungkap oleh para ahli.



Makanan padang
(Nasi padang ayam pop, 838 Kkal)
Siapa tak kenal jenis makanan ini? Bermula dari tempat asalnya di Sumatera Barat, gerai nasi padang sekarang sudah menjamur di mana-mana, bahkan di luar negeri. Tak bisa dipungkiri, porsinya yang menggunung dan rasanya yang enak sungguh menggugah selera.
Kami memilih nasi padang ayam pop sebagai salah satu menu makanan padang yang paling populer. Setiap porsinya mengandung sekitar 828 kalori. Artinya, sekali menyantap menu ini kita telah mengasup hampir setengah dari total kebutuhan kalori harian. Padahal, dalam sehari kita terbiasa makan tiga kali, ditambah dengan beberapa kali menikmati camilan. Bisa dibayangkan betapa banyaknya asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh kita dalam sehari.
Tip: Menurut Hindah Muaris, ahli kulinologi dan pakar teknologi pangan dan gizi, dalam menu ini ada dua sumber karbohidrat terbesar: nasi dan perkedel. Agar kalori berkurang, ganti perkedel dengan sayuran. Atau, sebelum menyantap makanan utama, awali dengan sup sayuran. Mengunyah beberapa makanan yang berbeda rasa membantu kita merasa kenyang lebih cepat, kata Susan Roberts, PhD, ahli nutrisi dari Tufts University.

Makanan oriental
(Nasi cap cay, 680 Kkal)
Masakan oriental termasuk salah satu jenis makanan yang banyak disukai di negara ini. Hal ini terbukti dari begitu banyaknya warung dan rumah makan yang menjual makanan seperti nasi goreng, bakmi, dan capcay. Salah satu yang cukup populer adalah nasi cap cay. Sebabnya mungkin karena kita terbiasa makan nasi, dan cap cay yang terdiri atas bermacam sayuran kerap dianggap sebagai sumber serat sekaligus nutrisi.
Sebanyak 70 persen dari seporsi nasi cap cay adalah sayuran yang dimasak dengan cara direbus. Sepintas, menu ini tampak sarat gizi dan rendah kalori. Tapi setelah dihitung, seporsi nasi cap cay mengandung (rata-rata) 680 kalori.  Cukup tinggi, kan?
Tip: Saat makan di restoran oriental, lebih baik pesan satu menu untuk dimakan bersama-sama. Mengapa? Rata-rata restoran membuat satu porsi makanan dengan isi lebih banyak dua sampai tiga kali lipat dari seharusnya, kata Roberts. Daripada memilih nasi yang digoreng, lebih baik memesan nasi kukus karena kandungan lemaknya lebih minim. Pilih juga cap cay yang menggunakan daging ayam, bukans api atau babi, saran para ahli dari American Heart Association. Penggunaan sumpit juga membantu kita mengurangi kalori yang masuk ke dalam tubuh. Proses makan dengan sumpit cenderung lambat, hingga kita lebih mudah merasa kenyang.

Fast food
(Nasi timbel komplit, 909 Kkal)
Di tengah kesibukan, kita tak perlu repot memikirkan harus memasak apa untuk makan malam, sebab ada gerai cepat saji yang mampu menyediakan makanan kurang dari 15 menit. Mengonsumsi makanan cepat saji satu atau dua kali memang tak akan memberi dampak negatif bagi tubuh. Tetapi risiko buruknya bisa meningkat jika kita mengonsumsi makanan ini secara rutin. Hal ini disampaikan oleh para ahli dari American Heart Association.
Contoh fast food dari gerai cepat saji yang khusus menyediakan makanan tradisional Indonesia adalah nasi timbel komplit. Selain ayam, dalam satu porsi nasi timbel komplit juga terdapat makanan-makanan pelengkap kaya protein, seperti tahu dan tempe. Sayangnya, semua diolah dengan cara digoreng, membuat setiap porsinya (rata-rata) mengandung 909 kalori.
Tip: Ketimbang makan ayam yang digoreng, lebih baik pilih ayam panggang. Makanan yang dipanggang mengandung jauh lebih sedikit minyak, saran Madelyn Fernstrom, ketua Weight Management Center di University of Pittsburgh Medical Center. Saat makan, letakkan makanan dengan porsi yang lebih sedikit di atas meja. Piring yang penuh makanan, membuat kita terangsang untuk menghabiskan semuanya.

Waduh report juga yaaaaaah
ya udah makan rebus rebusan aja dah....?
 
(Prevention Indonesia/Deasy Siallagan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar